PembaTIK dan Kihajar STEM 2024: Bentuk Inovasi Pembelajaran Digital Sebagai Wujud Implementasi Kurikulum Merdeka
19
Jun
2024
Siaran pers
Nomor: 241/sipers/A6/VI/2024
PembaTIK dan Kihajar STEM 2024: Bentuk Inovasi Pembelajaran Digital Sebagai Wujud Implementasi Kurikulum Merdeka
Jakarta, 13 Juni 2024 — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) melalui Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT), kembali merilis Pembelajaran
Berbasis TIK (PembaTIK) dan Kita Harus Belajar (Kihajar) STEM. Kedua aplikasi tersebut merupakan
wadah bagi para guru dan siswa di Indonesia untuk bereksplorasi meningkatkan kemampuan TIK dalam
memanfaatkan platform teknologi yang dikembangkan oleh Kemendikbduristek, sekaligus wujud
implementasi Kurikulum Merdeka.
“Perjalanan lima tahun Gerakan Merdeka Belajar telah menujukan betapa pentingnya peran teknologi
dalam mendorong transformasi sistem pendidikan Indonesia. PembaTIK dan Kihajar STEM adalah dua
contoh platform teknologi yang menjadi wadah bagi guru dan murid untuk meningkatkan kemampuan
TIK, khususnya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” ucap Mendikbudristek, Nadiem
Anwar Makarim, dalam peluncuran PembaTIK dan Kihajar STEM 2024, yang disiarkan langsung melalui
Kanal Youtube Kemendikbud RI dan Televisi Edukasi, Kamis (13/6).
Menteri Nadiem menambahkan, PembaTIK sejalan dengan konsep sekolah yang dicita-citakan,
mengajak para pendidik untuk gemar belajar, melakukan refleksi, berkolaborasi, dan berbagi. Sementara
itu, Kihajar STEM merupakan upaya untuk meningkatkan ketrampilan abad 21 yang meliputi kemampuan
gotong royong, berkomunikasi dengan baik, dan berfikir kritis.
“Melalui PembaTIK, kita akan melahirkan para Duta Teknologi yang siap menjadi inspirator praktik baik
pemanfaatan platform teknologi untuk transformasi sistem pendidikan. Dan Kihajar STEM akan
menumbuhkan bibit-bibit generasi Pelajar Pancasila yang berdaya saing global. Para Duta Teknologi
dan Pelajar Pancasila adalah bekal Indonesia untuk melompat ke masa depan,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, mengatakan bahwa
Kurikulum Merdeka telah memberikan fleksibilitas dan berfokus pada materi esensial untuk
mengembangkan kompetensi peserta didik. Untuk itu, penting menciptakan iklim sekolah yang nyaman,
inklusif, dan berkebinekaan bagi peserta didik.
“PembaTIK dan Kihajar STEM menjadi bagian dari inisiatif Merdeka Belajar untuk pendidik dan peserta
didik yang berkesinambungan untuk membantu peningkatan layanan pendidikan secara berkelanjutan,”
ujar Suharti.
Suharti berharap, PembaTIK dan Kihajar STEM dapat melahirkan banyak inovasi pembelajaran yang
baik dari peserta didik maupun pendidik. “Saya mengajak kepada para pendidik untuk dapat
berpartisipasi pada PembaTIK, dan mendorong seluruh peserta didik untuk mengeksplorasi diri melalui
Kihajar STEM,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah, Iwan Syahril, menilai bahwa perkembangan teknologi yang berkembang pesat saat ini harus
dimanfaatkan untuk membuat pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
“Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan menjadi keharusan untuk mengembangkan kemampuan
berfikir dan meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Kehadiran PembaTIK dan Kihajar STEM
merupakan bentuk nyata Kemendikbudristek dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan
berkelanjutan,” imbuh Iwan.
Siaran Pers
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Senada dengan Dirjen Iwan, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani,
mendukung penyelenggaraan PembaTIK dan Kihajar STEM 2024. Ia menilai, untuk menciptakan
pendidikan yang berkualitas diperlukan sekolah yang tenaga pendidiknya reflektif, gemar belajar,
berbagi, dan berkolaborasi.
“Sumber belajar yang tidak tersedia dapat dihadirkan melalui dukungan teknologi. Oleh karena itu,
kegiatan PembaTIK dan Kihajar STEM juga akan meningkatkan partisipasi pendidik dalam Platform
Merdeka Mengajar (PMM), baik untuk pengembangan diri, mendukung kegiatan belajar mengajar, serta
mencari dan berbagi inspirasi,” ungkap Nunuk.
Nunuk menambahkan, PembaTIK juga memberikan gambaran kepada Dinas Pendidikan maupun Unit
Pelaksana Teknis (UPT) mengenai inovasi pembelajaran digital yang dikembangkan oleh para pendidik.
Sehingga memunculkan ide dan program taktis dalam meningkatkan pendidikan di daerah masingmasing.
Selanjutnya, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi dan Kepala BLPT,
Wibowo Mukti, mengatakan bahwa penyelenggaraan PembaTIK dan Kihajar STEM 2024 merupakan
salah satu upaya akselerasi Kemendikbudristek dalam meningkatkan kualitas pendidikan menuju
sekolah yang di cita-citakan melalui pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran.
“Inisiatif Merdeka Belajar hadir untuk memudahkan sekolah dalam menerapkan siklus peningkatan
layanan teknologi,” ujarnya.
Wibowo menambahkan, PembaTIK merupakan program yang berorientasi pada peningkatan
kompetensi pendidik pada semua jenjang. Antuasime pendaftar PembaTIK selalu bertambah setiap
tahunnya, pada tahun 2023 tercatat 79.529 peserta pendaftar serta menjadi bukti bahwa besarnya
keinginan pendidik dan peserta didik dalam meningkatkan kompetensi diri di bidang TIK.
“Kihajar STEM diselenggarakan sebagai upaya menstimulasi kemampuan peserta didik dalam
kreativitas, pemecahan masalah, dan berfikir kritis. Para peserta Kihajar STEM dari semua jenjang
sekolah akan diasah untuk berfikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi dalam pemecahan masalah
dengan aspek STEM,” tutup Wibowo.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Laman: kemdikbud.go.id Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri Youtube: KEMENDIKBUD RI Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id #MerdekaBelajar