PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BERBASIS DIGITAL

Dengan perkembangan dunia yang semakin maju dan kemajuan teknologi yang semakin cepat, manusia harus dapat beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi. Salah satu dampak dari perubahan ini adalah pendidikan. Dengan mengoptimalkan semua pancaindera setiap orang, belajar tidak hanya diperoleh dalam satu waktu melainkan melalui berbagai cara.

Tidak dapat dihindari bahwa dinamika kehidupan budaya berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini memengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan, yang dimaksudkan untuk menghasilkan generasi masa depan yang memiliki kemampuan dan kepribadian yang sesuai dengan kemajuan dunia di era revolusi industri 4.0, atau masyarakat 5.0, sambil mempertahankan nilai-nilai budaya yang luhur. Oleh karena itu, proses pendidikan harus difokuskan pada pengembangan potensi peserta didik sebagai individu yang memiliki ciri khas yang berbeda.

Oleh karena itu, tanggung jawab pendidik adalah membantu siswa memahami materi ajar dan menguasai keterampilan yang diharapkan. Selain itu, seorang pendidik harus menyadari apakah pengetahuan awal dan keterampilan siswa dipengaruhi oleh bagaimana mereka dibesarkan dalam keluarga dan lingkungannya. Anak-anak adalah unik, jadi kita harus memahami sifat dan kebutuhannya agar mereka dapat memaksimalkan potensinya.Oleh karena itu, guru harus mengetahui kebutuhan siswa sebelum mengajar. Mereka harus mengetahui kesiapan siswa, minat mereka, dan profil belajar mereka. Ini adalah dasar pembelajaran berdiferensiasi di kelas.

Pembelajaran berdiferensiasi (Tomlinsn, 2001) adalah upaya untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar masing-masing siswa. Dalam istilah lain, pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan logis (common sense) yang dibuat oleh guru dengan fokus pada kebutuhan siswa.

Kapasitas untuk mempelajari sesuatu yang baru didefinisikan sebagai keterampilan belajar. Tugas yang bergantung pada tingkat kesiapan siswa akan membawa siswa keluar dari zona nyaman mereka, tetapi jika mereka memiliki lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka masih dapat memahami materi baru.

Salah satu motivator penting bagi peserta didik untuk dapat “terlibat aktif” dalam proses pembelajaran adalah minat mereka sendiri. Ada siswa yang sangat tertarik dengan seni, matematika, sains, drama, memasak, dan bidang lainnya.Profil belajar siswa tergantung pada berbagai faktor, seperti bahasa, budaya, kesehatan, keadaan keluarga, dll. Selain itu, akan berkaitan dengan gaya belajar seseorang. Menurut Tomlinson (dalam Hockett, 2018), profil belajar peserta didik ini merupakan cara belajar yang disukai peserta didik. Banyak faktor, termasuk tetapi tidak terbatas pada kecerdasan, budaya, latar belakang, gaya berpikir, jenis kelamin, dan faktor lainnya, memengaruhi gaya belajar peserta didik.

Karena itu, pendidik harus mengetahui kesulitan pembelajaran berdiferensiasi yaitu

  1. Waktu yang terlalu lama.
  2. Kurangnya pelatihan tentang penggunaan Pembelajaran Berdiferensiasi.
  3. Waktu terbatas di kelas.
  4. Pendidik harus memiliki kemampuan manajemen yang baik,
  5. Tidak ada bahan pembelajaran.

Setelah pendidik mengetahui keuntungan dan kekurangan pembelajaran berdiferensiasi, strategi pembelajaran berdiferensiasi dibuat.

. Strateginya adalah sebagai berikut:

  1. Diferensiasi konten, yaitu apa yang kita ajarkan kepada murid berdasarkan kesiapan belajar mereka, minat mereka, atau profil belajar mereka (visual, auditori, atau kinestetik), atau bahkan kombinasi dari ketiganya.
  2. Diferensiasi proses, yaitu bagaimana murid akan memaknai materi yang akan dipelajari baik secara mandiri maupun kelompok dengan menyediakan kegiatan berjenjang, menggunakan pertanyaan pemandu atau tantangan, membuat jadwal individual untuk murid, dan memberi mereka tugas yang mereka butuhkan untuk Seberapa banyak bantuan yang dibutuhkan dan siapa yang akan dibantu?
  3. Diferensiasi produk: Kami mengharapkan siswa melakukan tugas dengan memberikan tantangan atau berbagai opsi untuk memilih produk yang mereka sukai.

Setelah Pendidik mengetahui apa manfaat, ada tantangan dan menyusun strategi, maka Profil Pelajar Pancasila akan cepat terwujud.

Daftar Pustaka

  1. https://psychology.binus.ac.id/2021/09/13/tantangan-differentiated- instruction/
  2. Materi Diklat Pembelajaran Berdiferensiasi
  3. Handiyani. M, Muhtar. T, 2022, Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa melalui Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi: Sebuah Kajian Pembelajaran dalam Perspektif Pedagogik-Filosofis, Universitas Pendidikan Indonesia, Jurnal Basicedu Vol 6 No 4 Tahun 2022 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
  4. Hockett, J. (2018). Differentiation Handbook: Strategies and Examples: Grades 6–12. The Tennessee Department of Education.
  5. Tomlinsn, Carol A. (2001). How to Differentiate Instruction in a Mixed Ability Classroom. 2nd Ed. ASCD. Virgiia USA